Jumlahnya dapat bervariasi sesuai selera.
Aduk terus menerus!
➡️ Permen pelega tenggorokan ini mempunyai efek antiperadangan, antiseptik, dan emolien, sehingga dapat meredakan nyeri, iritasi, atau rasa terbakar di tenggorokan dengan cepat.
➡️ Untuk batuk ringan atau iritasi tenggorokan, ya — obat tetes dapat menggantikan sirup untuk sementara, tetapi untuk batuk terus-menerus, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter.
➡️ Minyak kayu putih dan minyak pepermin membantu melegakan saluran pernapasan, meredakan batuk, dan menghancurkan bakteri di rongga mulut dan faring.
➡️ Produk ini tidak direkomendasikan untuk anak di bawah usia 6 tahun karena kandungan minyak esensialnya yang mungkin dapat mengiritasi atau terlalu pekat bagi tubuh si kecil.
➡️ Ya, obat ini dikontraindikasikan pada kehamilan, menyusui, asma, atau alergi terhadap jahe atau minyak esensial.
➡️ Dalam kasus yang jarang terjadi, dapat terjadi nyeri ulu hati, iritasi mukosa, atau reaksi alergi ringan (ruam, sensasi kesemutan di mulut).
➡️ Ya, 1–2 tetes per hari dapat digunakan sebagai pencegahan guna memperkuat kekebalan lokal dan melindungi tenggorokan selama musim flu.
➡️ Jika disimpan dalam stoples kaca, tertutup rapat, dan terlindungi dari kelembaban, mereka dapat disimpan hingga 3 bulan pada suhu ruangan.
➡️ Ya, tetapi dianjurkan untuk memberi jarak setidaknya 1 jam antara pemberian, terutama jika Anda mengonsumsi obat oral.
➡️ Gula merah penting untuk konsistensi dan pengawetan, tetapi dapat diganti dengan gula kelapa atau sirup maple, dengan efek serupa.
➡️ Tidak direkomendasikan karena kandungan gula yang tinggi; Versi bebas gula hanya dapat dibuat dengan pemanis alami, dengan persetujuan dokter.
➡️ Dianjurkan untuk meminum 3–4 tetes per hari, secara berkala, tanpa melebihi 6 tetes setiap hari.
➡️ Ya, tetapi efek terapeutiknya akan berkurang; Minyak esensial merupakan komponen kunci dalam melegakan saluran pernapasan dan menghilangkan nyeri.
➡️ Obat-obatan ini dapat meringankan gejala-gejala ringan, tetapi tidak dapat menggantikan pengobatan yang diresepkan oleh dokter; dapat digunakan sebagai bahan pembantu.
➡️ Ya, biasanya tidak mengiritasi lambung, tetapi orang yang sensitif terhadap jahe mungkin lebih suka meminumnya setelah makan.